Puisi - Aviory



Sajak-Sajak Kakanda Redi

Dek Via

dek, sekarang gelasku pinter menggerutu
   :pinggulmu biasa-biasa saja
dangdut sudah pulang pada marwahnya

biar kopiku saja yang kental, dek Via
dangdutmu jangan ikut-ikut binal

nyanyi saja, dengan suara yang bikin deg-degan
lagu-lagu melankolia

   sayang... opo kowe krungu
   jerite atiku

dek Via, duh suaramu
aku sudah goyang sejak tadi
sembari melirik pinggulmu; dangdut yang paling sepi

2017

Hertika

aku menceritakan perkara musim gugur
bukan tentang dedaun kering seperti katamu
tapi soal helai-helai cuaca
detik yang berjatuhan
membuat keriput ingatan kita

tapi apa kau tau?
cerita-cerita lawas mekar di kepala
tentu kau dan aku
kelak cuaca yang paling sejuk
akan mengingatkan kita pada peluk
kau dan aku akan jadi api
bagi sebuah perjumpaan paling sepi

2017


Kasih

kamu bertanya; apa masih ada ruang
bagi pelukan-pelukan yang ingin pulang?

tidak ada, kasih

alangkah malangnya pelukan yang sia-sia
tak ada lagi ruang sebab sekat oleh usia

2017

Samhudi

itu gelas kopimu sudah penuh lumut, kawan
keseringan kau tinggal ngejar layangan

ada gambar hektar-hektar tanah di layangan itu
lahan punya petani kopi
yang hidupnya sepi
yang sebentar lagi duduk manis
di depan tungku api

2017


Aviory

cinta masih menyentuh puncak usiamu
makin ke sini, kau makin menua
makin ke sini, kau makin cantik saja

benar, vi, hidup cuma seumur jagung
kau merentang jarak, bergeser dua depa
melepaskan percumbuan tempo hari di tepi telaga
perjalanan masih jauh
semoga kau tak memilih lupa
bawalah kecup, bawalah genggam itu
bawa juga kenangan
agar di ujung sendirian
vi tak kesepian

cinta masih menyentuh puncak usiamu
biar menjadi sebuah rahasia
bagi percakapan-percakapan sunyi
seusai kepergianmu tempo hari

benar, vi
makin ke sini, kau makin menua
makin ke sini, kau makin cantik saja

2017



Biodata Penulis

Kakanda Redi.
Bergiat secara aktif di Forum Sastra Kalimantan Barat. Menulis cerita pendek, novel, puisi, dan beberapa cerita anak. Tulisan-tulisannya disiarkan di beberapa koran lokal seperti Pontianak Post, Equator, Suara Pemred, Majalah Simalaba, dan di beberapa media online seperti www.sayap-imaji.com, www.saibumi.com, www.simalaba.com dan www.wartalambar.com.

Saat ini menetap di Mempawah, Kalimantan Barat.

Puisi - Aviory Puisi - Aviory Reviewed by takanta on Maret 11, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar