Pantai yang Menyerah dan Puisi Lainnya


PUISI PUISI NURIMAN N. BAYAN

PANTAI YANG MENYERAH

I/
Kau adalah pantai yang menyerah
sesudah ombak, dan mimpi mimpi
mengibarkan sayapnya.

Aku adalah ombakmu yang letih
sebelum pecah, dan mimpi mimpi
melunasi hutangnya.

II/
Kau adalah pantai yang menyerah
sesudah ombak, dan mimpi
melahirkan anak anak masa depan.

Aku adalah ombakmu yang resah
sebelum pecah, dan mimpi
kembali---

dari langit, dukanya.

Morotai, 14 April 2018.



SATU NAMA DALAM DOA

Gelas tak sempat retak
ketika tubuh kita pecah

aku masih meraba
satu nama dalam doa

maafkan aku-----

yang sedang tertatih.

Morotai, April 2018.


RUMAH TAK PENGHUNI

Kau ajak aku membangun rumah
fondasinya dari limba dan batu-batu
tiangnya dari pohon jiwa kita
dan atapnya dari langit Tuhan kita.

Surga, dan kau tertidur sepanjang lupa
sedang aku terjaga sepanjang ombak
dan malam menghisapku seperti pantai.

Ketika aku terbaring
kau bangun membanting pintu
jendela terbuka dan segala jadi remang.

Morotai, April 2018.


JIKA DADAMU SAMUDRA

Jika dadamu samudra
akulah perahumu
pembawa kabar gembira
untuk ikanmu yang sunyi.

Kaulah pelabuhanku
tempat aku berlabuh
dan anak ombak berlari
menemui pantainya.

Morotai, 2018.


SEBAB UNTUK LALAI

Dalam kantuk seringkih ini
kita masih harus kembali
membayar harga kepercayaan
sebab untuk lalai, kita adalah manusia.

Ini jalan yang kita pilih
setelah ibu melepas
dan meletakkan dua nama
di punggung doanya.

Morotai, April 2018.


AKULAH DESEMBERMU YANG OMBAK

Akulah desembermu yang ombak
kerap berdarah di pantaimu yang remuk.

Akulah desembermu yang ombak
kerap pecah di pantaimu yang amuk.

Akulah desembermu yang ombak
kerap mati menghantam teluk.

2017.



Tentang Penulis

Nuriman N. Bayan atau lebih dikenal dengan Abi N. Bayan lahir di desa Supu Kec. Loloda Utara, Kab. Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, pada 14 September 1990. Anak dari Hi. Naser Dano Bayan dan Rasiba Nabiu. Saat ini menjadi Pembina Komunitas Parlamen Jalanan Maluku Utara (Komunitas Teater) dan Komunitas Penulis Tepi. Buku puisi bersamanya, antara lain: Kita Halmahera, Kitab Puisi Penyair Maluku Utara, Mengunyah Geram, Rumah Seribu Jendela, Ombak Ombak Tepi, Soekarno dan Wong Cilik Dalam Puisi, Senja Langit Jatigede, Negeri Bahari, Senyuman Lembah Ijen, Embun-embun Puisi, Bait Kisah Musim Hujan dan pernah terbit di Majalah Simalaba, Majalah Mutiara Banten serta di beberapa surat kabar (Lampung Post, Bangka Post, Posko Malut, Kabar Harian Madura) juga terpublikasi di beberapa media online. Kini tinggal di Ternate.
Pantai yang Menyerah dan Puisi Lainnya Pantai yang Menyerah dan Puisi Lainnya Reviewed by takanta on Mei 06, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar