Taman Nasional Baluran


Oleh : Jamilatul Hasanah
Africa van java merupakan sebutan yang cocok untuk Taman Nasional Baluran. Taman Nasional Baluran merupakan wilayah konservasi yang di dalamnya terdapat keragaman flora dan fauna. Taman Nasional Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur yang berbatasan dengan dua desa, yaitu Desa Wonorejo dan Desa Sumberanyar. Perjalanan dari pusat kota Situbondo menuju Taman Nasional Baluran sangat mudah dijangkau. Sebelum menyusuri setiap sudut Taman Nasional Baluran, kita bisa berhenti sejenak mengunjungi objek peninggalan sejarah berupa Goa Jepang yang terletak tidak jauh dari pintu masuk. Meski hanya melihat Goa Jepang tampak luar atau sekadar mengabadikan foto saja.
Pertengahan bulan November 2018 merupakan kali kedua saya menginjakkan kaki di tanah Baluran untuk tujuan studi lapangan. Menikmati keindahan Baluran yang masih sangat alami. Taman Nasional Baluran memiliki berbagai macam ekosistem, antara lain yaitu ekosistem hutan musim, ekosistem hutan evergreen, ekosistem hutan ekoton, ekosistem hutan pantai, ekosistem hutan mangrove, ekosistem savana. Setiap ekosistem tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan memiliki kekhasan tersendiri.
Ada baiknya sebelum masuk hutan mempersiapkan diri dengan memakai lotion anti nyamuk atau minyak sereh untuk menghindari gigitan nyamuk dan serangga lain yang membahayakan, memakai baju yang agak tebal agar tidak terluka saat terkena duri-duri yang terdapat pada beberapa pohon, sepatu untuk melindungi kaki, topi untuk melindungi dari sengatan matahari yang berlebih, sarung tangan tebal untuk melindungi tangan ketika membuka jalan saat menyusuri hutan. Dan tidak lupa membawa tali sebagai tanda jalan masuk dan kompas sebagai penunjuk arah, serta didampingi oleh pemandu wisata atau teman yang berpengalaman agar tidak tersesat di dalam hutan. Selain bisa mengamati vegetasi yang terdapat di dalamnya, juga bisa melakukan pengukuran faktor abiotik meliputi kelembapan tanah (soil tester), kelembapan udara (higrometer), intensitas cahaya (lux meter), kecepatan angin (anemometer). Selain itu, juga dapat mengukur  tinggi serasah menggunakan penggaris serta panjang kanopi di dalam hutan tersebut menggunakan meteran gulung.
Tujuan pertama yaitu ekosistem hutan evergreen. Ekosistem hutan evergreen memiliki karakteristik yang unik yaitu keadaan tumbuhan yang tumbuh di hutan ini selalu tampak hijau sepanjang tahun. Pada hutan ini terdapat tumbuhan bawah atau semai yang berfungsi sebagai penahan air hujan yang jatuh ke permukaan tanah untuk meminimalisir terjadinya erosi pada tanah. Tumbuhan yang mendominasi hutan evergreen yaitu tumbuhan serut, tumbuhan timoho, dan tumbuhan manting. Kecepatan regenerasi pertumbuhan pada tumbuhan (flora) disebabkan karena ketersediaan unsur hara yang melimpah. Dilihat dari tipografinya, hutan evergreen berada pada daerah cekungan yang menyebabkan air hujan dari ekosistem yang lebih tinggi letaknya akan mengalir dan terkumpul pada hutan evergreen, sehingga kebutuhan air akan selalu tersedia.   
Tujuan kedua yaitu ekosistem hutan musim. Ekosistem hutan musim memiliki karakteristik yang khas yaitu hutan yang tumbuhannya terpaksa menggugurkan daunnya sehingga tampak meranggas pada saat musim kemarau dan akan tampak hijau dengan tunas. Daun yang sangat lebat pada musim hujan, sehingga sangat bergantung pada musim. Ciri-ciri tumbuhan yang biasanya tumbuh pada hutan musim yaitu pohon-pohon yang tahan akan kekeringan dan tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap keadaan kering pada musim kemarau dan keadaan basah pada musim hujan yang biasa disebut dengan tumbuhan tropofit.  Tumbuhan yang mendominasi hutan musim yaitu tumbuhan serut dan tumbuhan jeruk.
Tujuan ketiga yaitu ekosistem savana. Di mana pada ekosistem savana memiliki karakteristik yang khas yaitu ekosistem padang rumput yang memiliki masa kemarau yang lebih panjang dan lebih lama dibandingkan ekosistem yang lain. Sehingga menyebabkan tanah pada savana retak-retak. Savana memiliki jenis tanah aluvial dengan kadar tanah liat yang sangat tinggi. Tanah jenis ini memiliki kandungan mineral tinggi tetapi rendah akan bahan organik. Tumbuhan yang mendominasi savana yaitu rerumputan, tumbuhan mimba, dan tumbuhan akasia.  
Tumbuhan akasia ini memiliki zat alelopati yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain yang terdapat di sekitar tumbuhan akasisa tersebut. Sehingga tumbuhan akasia yang baru tumbuh harus dicabut agar tidak merusak dan mengganggu tumbuhan lain pada ekosistem savana. Pada ekosistem savana ini juga menyuguhkan beberapa tempat yang cocok untuk berfoto yaitu pada papan yang bertuliskan savana bekol, pada pohon akasia yang hanya terdapat satu di tengah-tengah savana, serta papan kayu yang terdapat beberapa tengkorak kepala kerbau dan banteng yang tersusun rapi. Di savana bekol ini dapat menemukan pemandangan gunung, kerbau yang sedang berkubang di lumpur, serta dapat menemukan kawanan rusa yang sedang mencari makan.
Tujuan keempat yaitu ekosistem hutan mangrove. Hutan mangrove memiliki karakteristik yaitu didominasi oleh tumbuhan Rhizopora yaitu tumbuhan mangrove. Akar tumbuhan mangrove tergolong akar tunjang yang sangat efektif untuk menahan hempasan ombak untuk meminimalisir terjadinya abrasi. Selain itu, hutan mangrove sebagai tempat fase pemeliharaan berbagai jenis larva  ikan hingga besar karena terdapat banyak akumulasi bahan organik sebagai nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan ikan tersebut.
 Tujuan kelima yaitu ekosistem hutan ekoton. Hutan ekoton merupakan sabuk pembeda antara dua ekosistem yaitu peralihan antara hutan musim dengan hutan pantai. Tumbuhan yang mendominasi hutan ekoton yaitu tumbuhan gebang. Tumbuhan gebang mengalami perbungaan, di mana bunga tersebut  akan berubah menjadi buah yang di dalamnya terdapat biji. Biji tersebut akan jatuh ke permukaan tanah hingga tumbuh individu baru. Tumbuhan gebang yang telah menjatuhkan bijinya tersebut akan layu, pohonnya akan tumbang dan mengalami kematian.   
Tujuan keenam yaitu ekosistem hutan pantai. Keadaan tanah pada ekosistem hutan pantai yaitu kering, namun ada beberapa tempat yang terdapat genangan air yang tergolong tipe rawa. Tumbuhan yang mendominasi hutan pantai adalah tumbuhan bakau yang memiliki akar napas yaitu Avicenia sp. akar napas tersebut berfungsi untuk mengambil oksigen di udara, karena tumbuhan Avicenia sp. hidup tergenang di air. Selain itu, juga terdapat tumbuhan poh-pohan.

Pantai Bama yang berada di kawasan Taman Nasional Baluran merupakan salah satu ekosistem laut dengan sejuta keindahan akan hamparan pasir putihnya yang sangat lembut. Saat menyentuh jari-jemari dan telapak kaki, serta terdapat kekayaan biota laut yang sangat beragam. Biota laut tersebut di antaranya yaitu terumbu karang, teripang hitam, teripang putih, bintang laut, bulu babi, berbagai macam bivalvia (kerang-kerangan) yang sangat cocok sebagai objek studi lapang bagi siswa atau mahasiswa yang ingin menambah wawasan sekaligus melakukan pengamatan dan penelitian akan keragaman biota laut tersebut. Pada kawasan Pantai Bama terdapat ayunan yang terletak tepat di tepi pantai menggantung pada pohon-pohon besar di sana.
Dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi, musala, dan kantin dengan harga makanan dan minuman yang cukup terjangkau. Sehingga para pengunjung tidak perlu khawatir saat mengunjungi tempat ini. Kegaduhan yang disebabkan oleh kawanan kera nakal yang mencoba merebut makanan atau barang yang dibawa oleh pengunjung. Ada baiknya saat ke Pantai Bama membawa barang secukupnya dan meletakkan di tempat yang aman. Agar terhindar dari buruan kera nakal tersebut.
Taman Nasional Baluran tidak hanya sebagai destinasi wisata bahari, melainkan sebagai wisata edukasi, berlibur sekaligus belajar. Sangat cocok dikunjungi oleh berbagai kalangan. Tiket masuk Taman Nasional Baluran juga sangat terjangkau. Para pengunjung sebaiknya tidak membuang sampah sembarangan. Alangkah lebih baik membuang sampah pada tempat sampah yang telah disediakan. Hutan merupakan penyumbang oksigen terbesar di bumi. Jadi, jagalah alam, jangan sampai kau rusak. Karena alam khususnya hutan telah memberikan oksigen yang berlimpah demi kelangsungan hidup di muka bumi.

Taman Nasional Baluran Taman Nasional Baluran Reviewed by takanta on Februari 16, 2019 Rating: 5

Tidak ada komentar