Tips Asyik Memilih Bupati dan Wakil Bupati



Oleh: Imam Sufyan*
Pada tanggal 23 September tahun 2020, Situbondo ikut memeriahkan pemilu serentak. Itu artinya, masyarakat akan memiliki konten berita di status whatsapp dan media sosial lainnya untuk menunjukkan salah satu jarinya dengan tinta biru. Sebelum itu, saya berikan tips agar suara anda tidak sia-sia.
Pertama, yang mesti diingat, bahwa kita akan memilih bupati dan wakil bupati untuk lima tahun ke depan. Bukan memilih pasangan. Jadi jangan baper-baper kalau nanti tetangga atau saudara beda pilihan dengan pilihan anda sendiri. Apalagi sampai ribut segala. Ngga capek apa ribut-ribut terus. Pilpres 2019 kemarin ribut, kepala desa ribut, eh pilihan bupati juga ribut. Hidup kok isinya ribut melulu. Capek tau!!!
Kedua, pastikan kalau nama Anda terdata di daftar pemilih sementara sebelum menjadi daftar pemilih tetap. Kalau nama Anda tidak tercantum di dalam daftar pemilih sementara, silakan cari kepala Rukun Tetangga (RT) agar ia memasukkan nama Anda di daftar pemilih. Dibanding cari nama di depan bos atau pimpinan tempat bekerja, Anda akan dicap sebagai orang yang caper alias cari perhatian. Tapi yakinkan saja, Anda tidak akan dicap caper kalau nama anda tidak tercantum di DPS. Justru pihak penyelenggara pemilu yaitu KPU Situbondo akan berterima kasih karena Anda adalah pemilih aktif.
Ketiga, sebelum media sosial menjangkiti hidup manusia, pilihan masyarakat menjadi hal yang rahasia. Masa saya kecil dulu, setelah emak menyelesaikan haknya sebagai warga negara di TPS setempat, saya tanya ke emak,
“Emak coblos partai apa?” kata saya waktu itu sambil memegang lutut emak yang sedang duduk di kursi.
“Ssttt, rahasia,” jawab emak singkat sambil meletakkan jari telunjuk di lisannya.
Sekarang, kerahasiaan dalam menentukan pilihan siapa yang hendak dicoblos saat di TPS menjadi barang tabu. Semua terbuka telanjang. Ketelanjangan yang terbuka di depan mata tak terlihat, justru ketelanjangan orang di depan dikomentari. Tak jarang terjadi perdebatan yang tak jelas juntrungnya. Akhirnya debat kusir. Bisa-bisa teman perjuangan saat “makan tak makan yang penting kumpul" menjadi retak seperti retaknya hubungan anda dengan pacar Anda.
Keempat, tolak money politik. Ini yang paling penting. Jangan mau harga diri anda ditukar dengan uang 50 ribu. Hak anda dalam menentukan pilihan yang berangkat dari hati nurani itu lebih mahal harganya. Uang 50 ribu itu cuma cukup dua jam untuk menghabiskannya. Maksimal lima jam.
Kelima, baca basmala. Mantapkan niat. 

Gimana, asyik, ga? Kalau ga asyik ya masa bodoh. Saya bukan lelaki penghibur kok. Weeekkk!
______________________
*) Penulis merupakan staf pendukung Sosdiklih, SDM dan Parmas | Sumber gambar: mastel
Tips Asyik Memilih Bupati dan Wakil Bupati Tips Asyik Memilih Bupati dan Wakil Bupati Reviewed by takanta on Februari 06, 2020 Rating: 5

Tidak ada komentar