Lagu Aisyah Istri Rasulullah: Sisi Romantis Keluarga Muhammad



Oleh Achmad Al-Farizi* 
Dunia musik islami saat ini tengah diwarnai dengan rilisnya sebuah lagu yang berjudul Aisyah Istri Rasulullah. Lagu yang dipopulerkan oleh Hasbi Haji Muh Ali atau Mr. Bie ini sekarang menjadi trending Youtube di Indonesia. Sebenarnya, lagu ini dirilis pada Mei tahun 2017 di bawah naungan label Media Asia Production atau Map Music dengan judul “Aisyah” yang diciptakan oleh Razif bin Zainuddin dari Projector Band, band yang berasal dari negeri Jiran, Malaysia. Lagu tersebut kemudian dinyanyikan ulang dan liriknya digubah menjadi versi religi oleh Mr. Bie yang merupakan Youtuber asal Malaysia. Ia mengunggah cover lagu tersebut pada Agustus 2017 lalu.
Beberapa penyanyi Indonesia juga mencoba membuat cover lagu Aisyah Istri Rasulullah yang sudah pernah popular melalui unggahan Mr. Bie, di antaranya Nisa Sabyan, Syakir Daulay, Anisa Rahman, Via Vallen, dan banyak artis lainnya. Beberapa unggahan penyanyi tersebut berhasil menjadi trending di Youtube, bahkan seperti yang diulas oleh Anji dalam Channel Youtube miliknya yang menampilkan 8 video cover lagu Aisyah Istri Rasulullah mengisi papan trending Youtube di Indonesia.
Lagu Aisyah Istri Rasulullah berisi tentang kisah romantis antara Rasulullah dan istrinya, Siti Aisyah. Dalam lagu tersebut juga dideskripsikan sedikit tubuh atau dari Siti Aisyah, seperti wajah cantik berseri, kulit putih bersih, dan pipinya yang merah. Kisah romantis yang terdapat dalam lagu tersebut seperti minum di bekas bibirnya, Nabi memanja dengan mencubit hidungnya ketika ia marah, dan bermain lari-lari dengan Rasulullah.
Berbanding terbalik dengan popularitasnya, lagu Aisyah Istri Rasulullah ini menuai beberapa kritikan dari pemuka Agama, seperti Buya Yahya yang mengkritik isi dari lagu tersebut yang menceritakan atau mendeskripsikan jasadiyah Sayyidah Aisyah. Titik fokus yang diungkapkan oleh Buya Yahya yaitu lirik “kulit putih bersih merahnya pipimu”. Lirik tersebut dianggap sebagai terjemahan dari kata Humairo, yang merupakan panggilan Rasulullah kepada Sayyidah Aisyah. Buya Yahya tidak terlalu setuju jika kata Humairo diterjemahkan. Selain itu, Buya Yahya juga menyarankan untuk menghindari deskripsi jasadiah Sayyidah Aisyah. Beliau lebih menyarankan untuk mencerikatan tentang sifat-sifat Sayyidah Aisyah yang dapat diteladani oleh pendengar, seperti cerdas, penenang hati, pandai, penuh kasih sayang, dan sebagainya.
Selain itu, kritikan juga datang dari Ustadz Abdul Somad. Sebelum mengkritik, beliau sangat mengapresiasi upaya untuk mengenalkan kisah kasih sayang dan keharmonisan keluarga Rasulullah melalui lagu yang berjudul Aisyah Istri Rasulullah ini. Hal ini dibuktikan oleh video di Youtube yang menampilkan Ustadz Abdul Somad yang menjawab pertanyaan dari jamaah tentang lagu Aisyah Istri Rasulullah. Beliau memberikan apresiasi terhadap pemilihan bahasanya yang terbilang cukup ringan dan mudah dimengerti oleh semua kalangan. Hal ini sangat bagus karena menurut beliau dengan bahasa yang sederhana dapat membuat para pendengar bisa meniru atau meneladani sosok Sayyidah Aisyah dan Rasulullah di dalam lagu tersebut. Di samping itu, Ustadz Abdul Somad juga memberikan kritik pada

penggunaan bahasa yang ada dalam lagu tersebut. Beliau mengungkapkan bahwa Sayyidah Aisyah merupakan Ummahatul Mukminin yang berarti Ibu orang-orang Islam. Gelar Ummahatul mukminin tidak semata-mata gelar yang diberikan oleh manusia, tetapi Allah yang memberikan gelar tersebut pada Siti Aisyah, istri Rasulullah. Dalam Al-Quran Allah menyebutkan kalimat “wa Azwajuhu ummahatikum” yang dapat diartikan secara literal sebagai “istrinya adalah ibu kalian”. Ustadz Abdul Somad menjelaskan kepada jamaah  dengan memberikan contoh, yaitu percakapan antara beliau dengan keponakannya. Beliau bercerita kepada keponakannya bahwa Sayyidah Aisyah pipinya merah dan kemesraannya dengan Rasulullah dengan menggunakan bahasa milenial supaya keponakannya yang merupakan anak yang hidup di era milenial dapat mencerna dan meneladani sosok Sayyidah Aisyah, namun orang tuanya menilai bahasa seperti itu tidak cocok, karena bahasa seperti itu dinilai tidak sopan jika diuntukkan menceritakan orang tua terlebih lagi seorang isri Rasulullah. Maka dari itu Ustadz Abdul Somad menyarankan untuk memperbaiki bahasanya, seperti tidak langsung menyebut Aisyah tetapi perlu ditambahi kata Sayyidah sebelum  Aisyah.
Terlepas dari kritikan yang telah diungkapkan oleh tokoh agama seperti Buya Yahya dan Ustadz Abdul Somad, sebenarnya tujuan awal pembuatan lagu seperi ini sangatlah baik. Lagu ini diciptakan dengan tujuan mengenalkan Sayyidah Aisyah dan kisah keharmonisannya dengan Baginda Rasulullah. Uniknya, dalam lagu ini diceritakan sisi romantis dari keluarga nabi. Hal ini dapat dikatakan sebagai pembaruan dalam pengenalan Sirah (kisah) tentang Rasulullah, karena kebanyakan kisah-kisah Rasulullah yang disampaikan berupa kisah kesabaran, kesederhanaan, kepemimpinan, keadilan, dan lain sebagainya. Sampai saat ini masih sangat jarang yang menceritakan tentang sisi romantis dari keluarga Rasulullah.
Di samping itu, lagu Aisyah Istri Rasulullah ini juga megungkapkan keromantisan dan kesetiaan sosok Sayyidah Aisyah. Kebanyakan kisah-kisah tentang Sayyidah Aisyah menceritakan tentang kesabaran, kepandaian, kecantikannya yang mampu menenangkan hati, ketangguhannya yang pernah memimpin perang Jamal, dan lain sebagainya. Kali ini kisah yang disampaikan sedikit berbeda. Maka tidak heran jika lagu tersebut menjadi populer di kalangan masyarakat karena dapat dikatakan sebagai inovasi atau hal baru dalam dunia musik dan kisah keluarga Rasulullah. Selain itu, dengan adanya lagu ini, diharapkan pemirsa atau penikmat lagu ini tidak hanya sekadar menikmati saja, tetapi juga meneladani sisi positif yang ada dalam lagu ini. Bagaimana kasih sayang Rasulullah kepada Sayyidah Aisyah, ketabahan Rasulullah dan tindakan yang dilakukan ketika istrinya sedang marah, kesetiaan Sayyidah Aisyah yang mendampingi Rasulullah, gurauan atau candaan Rasulullah dengan istrinya, dan keharmonisan lainnya semoga dapat dijadikan tauladan oleh penikmat lagu tersebut.
______________________
*) Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Malang.

**) Daftar Rujukan:
Jazuli, Imam. 2020. Kritik untuk Ustadz Yahya Al-Bahjah dan Tafsir Intertekstual Lirik Lagu Aisyah Istri Rasulullah. Tribunnews.com. (Online). diakses tanggal 10 April 2020 (http:/// www.google.co.id/amp/s/m.tribunnews.com).
Sari, Siska Permata. 2020. Kata Ustadz Abdul Somad soal Polemik Lirik Lagu Aisyah Istri Rasulullah. iNews.id. (Online). diakses tanggal 9 April 2020 (http://www.google.co.id/amp/s/www.inews.id).

Lagu Aisyah Istri Rasulullah: Sisi Romantis Keluarga Muhammad Lagu Aisyah Istri Rasulullah: Sisi Romantis Keluarga Muhammad Reviewed by takanta on April 16, 2020 Rating: 5

1 komentar