Story Telling: Masih Takut Vaksin ?



Oleh: Mirrabell Frederica Hadiwijono*

“Chili melakukan studi teranyar vaksinasi COVID-19 Sinovac di dunia nyata. Kabar baiknya, vaksin Sinovac terbukti 87,5 persen mencegah kasus COVID-19 rawat inap, 90,3 persen mencegah pasien masuk ruang perawatan intensif (ICU). Tak hanya itu, dosis lengkap vaksin COVID-19 Sinovac juga mampu mencegah kasus COVID-19 bergejala sebesar 65,9 persen. Begitu juga dengan angka kematian Corona yang mampu dicegah hingga 86,3 persen”. – Dikutip dari media Detik Health (9/07/2021)

Halo semuanya. Apa kabar? Semoga kalian tetap sehat. Oh iya, Kalian sudah tahu kan kalau sekarang anak usia 12-18 tahun sudah bisa divaksin loh. Vaksinasi covid-19 saat ini sedang gencar dilaksanakan di Indonesia melalui kebijakan pemerintah RI, ya walaupun sebenarnya ada banyak pro dan kontra mengenai vaksin ini. Tapi apapun pro dan kontra yang ada dalam masyarakat jangan sampai mempecah belah persatuan bangsa Indonesia. Tetap tersenyum dan jalani hidup dengan pikiran dan tindakan yang serba positif.

Btw, Saya mau cerita nih tentang pengalaman saya melakukan vaksin di RSUP Sanglah. Sebelum divaksin saya sempat mencari informasi tentang segala hal yang berkaitan dengan vaksin. Dan pengertian vaksin yang saya temui bahwa vaksin merupakan zat atau senyawa yang berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Vaksin terdiri dari banyak jenis dan kandungan, masing-masing vaksin tersebut dapat memberikan Anda perlindungan terhadap berbagai penyakit yang berbahaya. Sedangkan Vaksinasi memiliki definisi berupa pemberian komponen antigen spesifik agen, tetapi aman dimana pada individu yang divaksinasi dapat menginduksi kekebalan protektif terhadap agen infeksi yang sesuai (World Health Organization, 2021). Ya lebih mudahnya, vaksinasi adalah proses melatih imun tubuh kita dengan mengenalkan virus tersebut ke tubuh kita. Jadi imun tubuh kita sudah kenal dengan virus tersebut. Kalau suatu saat virus itu masuk ke tubuh kita, tubuh kita tidak perlu susah-susah lagi untuk mengenali virus. Namun, imun tubuh kita bisa langsung membunuh virus tersebut.

Kemudian, saya mencari kenapa vaksin sangat penting pada masa pandemi ini. Vaksin sangat amat penting karena menciptakan kekebalan komunitas. Semakin banyak orang yang divaksin, semakin tinggi proteksi di masyarakat karena virus tidak mudah menyebar. Maka dari itu, salah satu cara agar pandemi virus covid-19 ini reda adalah dengan dilakukannya vaksinasi ini. Nah, dari itu saya mencari apa bahaya vaksin serta efek samping dari vaksin ini, karena banyak sekali berita-berita yang tersebar di media sosial bahwa vaksin itu berbahaya. Setelah saya membaca kembali, vaksin itu sebenarnya tidak berbahaya seperti apa yang banyak diberitakan di beberapa media sosial. Secara umum, vaksin memang bisa menimbulkan gejala yang ringan dan sementara. Tetapi, gejala ini tidak selalu ada serta bergantung lagi pada kondisi tubuh. Efek samping yang ringan itu seperti demam dan nyeri otot atau ruam-ruam pada bekas suntikan adalah hal yang wajar. Setelah saya melihat dari beberapa kenalan saya yang sudah divaksinasi, saya percaya bahwa vaksin itu aman.

Akhirnya setelah semua informasi yang saya kumpulkan, saya memutuskan untuk mendaftar vaksinasi. Pada saat saya sampai di rumah sakit, saya menunggu pendaftaran dan saya disuruh mengisi data diri terlebih dahulu. Saya menunggu antrian dan singkat cerita saya diperbolehkan masuk ke ruang vaksinasi. Pertama-tama, para suster dan dokter menanyakan umur saya. Kemudian saya akan di cek tensi dan suhu tubuh terlebih dahulu, dan jika memang normal saya bisa lanjut ke tahap selanjutnya. Setelah itu, saya ditanyakan apakah saya memiliki penyakit tertentu dan alergi tertentu terhadap sesuatu. Hal ini yang menjadi penting karena kita harus menjawabnya dengan jujur agar tidak terjadi efek samping yang berbahaya dari vaksin. Saya memang memiliki alergi tertentu terhadap beberapa makanan tetapi dokter mengatakan bahwa itu tidak apa-apa dan saya bisa lanjut untuk divaksinasi. Saya telah divaksinasi dan saya disuruh menunggu selama 30 menit untuk melihat apakah ada efek samping tertentu serta mendapatkan kertas untuk mendaftar vaksinasi kedua.

Setelah divaksin, dalam 24 jam saya tidak merasakan apapun sampai sekarang, saya tidak merasakan efek samping sama sekali. Walaupun efek samping di setiap orang akan berbeda. Para dokter juga menjelaskan bahwa jika memang ada efek tertentu setelah pra vaksinasi , akan ada dokter yang menangani. Dari itu semua, saya telah merasa bahwa vaksin terjamin aman.

Dari pengalaman saya ini, saya ingin berbagi tentang pengalaman saya bahwa divaksinasi itu terjamin aman dan tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan mengenai vaksinasi. Semua prosedur yang dilaksanakan sudah sangat aman dan efektif. Maka dari itu, mari kita vaksin, vaksin itu tidak perlu ditakuti, yang perlu ditakuti adalah jika kita belum vaksinasi covid-19. Dan jangan lupa meskipun sudah divaksin kita harus taati protokol kesehatan karena vaksin covid ini hanya salah satu pencegahan dan tidak membuat kita kebal terhadap virus covid-19. 

Sekian cerita pengalaman saya, semoga kalian semua tidak takut untuk vaksin covid-19. Mari kita vaksinasi dan semoga pandemi ini akan segera berakhir. Saya sayang diri sendiri dan kalian semua, maka saya harus Vaksin.

 

 

*) Mirrabell Frederica Hadiwijono, lahir pada bulan Februari 2007. Sekarang penulis merupakan siswa di Siswa sekolah SMP Jembatan Budaya (JB Junior High School), Badung - Bali.

Story Telling: Masih Takut Vaksin ?    Story Telling: Masih Takut Vaksin ? Reviewed by Redaksi on Juli 14, 2021 Rating: 5

Tidak ada komentar