Politik Layangan Situbondo



Strategi Politik dan Perumpamaannya

Oleh: Muhammad Muhsin

Di langit Situbondo, dua layangan baru saja diterbangkan. Sebuah layangan berwarna biru terbang lebih dulu, sementara layangan lain, yang berwarna oranye terbang kemudian. Menyusul. Menyaksilan dua layangan itu, orang-orang kemudian berkumpul dan terbagi dalam dua kelompok: biru dan oranye.

Lucu rasanya jika kubu biru mengatakan: pilih yang sudah ada bukti nyata. Lha gimana mau membuktikan, layangan oranye baru saja terbang. Dan lebih lucu lagi, jika kubu oranye mengatakan: pasti akan mensejahterakan. Sementara, ia baru saja terbang, belum tahu bagaimana keadaan di atas. Perihal penguasaan medan, tentu saja, layangan biru lebih paham bagaimana angin di atas. Kapan angin kencang dan angin tenang. Kapan harus narik dan kapan harus ngulur. Hal ini tidak bisa dipungkiri, karena layangan biru sudah terbang cukup lama. Namun, tidak menutup kemungkinan, layangan oranye bisa lebih kokoh diterjang angin, bisa lebih hebat saat beradu dengan layangan lain.

Lepas dari itu, banyak yang diuntungkan dari politik layangan ini. Mereka yang sudah menang bahkan sebelum "tompoan" dimulai. Ya, mereka para penjual layangan (diumpamakan percetakan), mereka yang menjual senar (konveksi baju-baju partai), dan masih banyak hal lain yang diuntungkan.

Selain itu, ada pula yang sudah siap "ngambek" (sebutan bagi mereka yang mencari layangan putus), ya ibarat kata dalam politik layangan, para pangambek ini adalah mereka masyarakat yang menunggu bantuan, menanti kunjungan para calon bupati, bahkan mereka yang menunggu serangan fajar.

Sangat seru bukan, politik layangan ini?

Lalu pertanyaannya, siapakah yang akan menang jika layangan biru dan oranye diadu? Apakah mereka harus beradu? Apakah memang harus ada yang putus? Tentu jawabannya adalah iya. Karena ini adalah "tompoan", bukan layangan hias.

Namun, apakah mereka sadar, yang sedang mereka ingin terbangkan tinggi, pasti akan jatuh juga, seperti layangan, mungkin tidak putus tapi akan jatuh juga diterpa angin.

Benar-benar, Situbondo politik layangan. Sebab, yang sedang akan menerbangkan dan beradu layangan hanya dua orang, yang rame dan heboh para pendukung masing-masing.

Lalu siapakah yang akan menang? Layangan biru atau layangan oranye? Langit itu luas, kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di atas langit. Bahkan, bisa jadi pada akhirnya layangan biru dan layangan oranye sama-sama menggunakan joki untuk "tompoan". Ya, memang serumit itulah politik.

Jika kamu panas membaca tulisan ini, artinya situbondo belum layak naik kelas seperti kata Mas Rio, dan tidak bisa dilanjutkan seperti yang dikatakan oleh Bung Karna.

SDM para pendukung, menentukan kualitas kepemimpinan yang didukung.

Jika kamu berharap menemukan jawaban siapa pilihan saya di tulisan ini, kamu salah! Sampai saat ini, belum ada paslon yang sreg dan membuat hati saya tergugah, untuk tidak golput seperti tahun-tahun sebelumnya.

 

Ah, sudahlah, Situbondo biasa saja !

 

Politik Layangan Situbondo Politik Layangan Situbondo Reviewed by takanta on Oktober 31, 2024 Rating: 5

5 komentar

  1. Layangan putus aja lah

    BalasHapus
  2. Edinnak bendebesah deyye kiyan cak tak jellas kabbi

    BalasHapus
  3. Tidak ada yg bisa menjamin seorang pemimpin akan amanah dan benar2 bekerja untuk rakyatnya. Belum ada parameter yg bisa meyakinkan rakyat bahwa mereka calon pemimpin terpilih akan benar2 bekerja mensejahterakan rakyat. Yg ada malah mensejahterakan kalangannya sendiri 😭

    BalasHapus
  4. Mungkin coba untuk lebih aktif mengenal masing-masing calon. Mendekati keduanya dan mengorek informasi baik informasi kepribadian dan juga informasi program yang akan dijalankan ketika yang bersangkutan diangkat menjadi pemimpin daerah. Semoga Dengan Itu dapat menjadi pencerahan dan menemukan pilihan akan menitipkan pada siapa aspirasi kita.

    BalasHapus
  5. Siapapun yang menang semoga bisa mensejahterahkan rakyat dan para karyawan yang gajinya masih di bawah umr

    BalasHapus