Burombu: Sebuah Tema Kampung Langai 6



Oleh: Moh. Imron*
Burombu dalam bahasa Indonesia ialah sampah. Sampah dalam kamus kenangan ialah mantan kekasih, bisa dibuang atau digunakan kembali. Seperti tagline kegiatan ini; #dibuangsayang.
Festival Kampung Langai 6 (Feskal) pada tanggal 30-31 Agustus 2019 nanti, merupakan acara yang dinanti, khususnya bagi saya mungkin juga bagi para pemuda atau mereka yang berproses di Feskal. Memasuki tahun ke-6, cukup luar biasa bisa bertahan dan eksis sejauh ini. Saya juga mengamati banyak peningkatan dari Feskal ke 1 hingga 5.
Setelah beberapa komunitas kreatif Situbondo atau pelaku beberapa seni sibuk dengan kegiatan masing-masing. Nah, barangkali kehadiran Kampung Langai menjadi kegiatan sinergi antar komunitas atau beberapa pelaku kreatif sebagai tempat bersekolah atau media belajar, sumbangsih untuk Situbondo, bersenang-senang, yang paling penting menyambung silaturrahmi. Seperti yang dituangkan dalam tulisan sebelum-sebelumnya.
Tahun 2019 merupakan tahun kunjungan wisata yang dicanangkan pemerintah Situbondo yang dominan berbasis wisata alam. Nah, bagi saya kehadiran Kampung Langai sudah melewati itu. Sejak Feskal 1, acara ini selalu melibatkan talenta dari luar kota seperti Jember, Bondowoso, Malang, Jogja dll. sekaligus membangun jaringan lintas beberapa kota untuk saling mendukung dan mempunya alasan untuk mengunjungi Kabupaten Situbondo melalui kegiatan kreatif. Sampai saat ini Feskal menjadi salah kegiatan seni yang menjadi referensi di kota-kota lain khususnya di tapalkuda. Maka dari itu, Situbondo perlahan nanti dan harapannya juga dikenal dengan kota yang berbudaya.
Beberapa hari yang lalu, saya sempat melihat postingan Ali Gardy di beranda fesbuk, tentang alat musik yang terbuat dari barang bekas; blek, raket, bambu, senar dll. Kemudian sempat diunggah di laman youtube. Membuat hati saya berkata, bisa juga dibuat alat musik ya? Alat musik tersebut akan ditampilkan di acara Festival Kampung Langai 6. Tentu saja hal ini sebagai upaya dari salah satu contoh penampil untuk merespon tema yang diusung di acara Festival Kampung Langai 6. Seperti hasil rapat pada 13 Juni 2019 di Rumah Baca Damar Aksara, panitia sepakat memilih “Burombu” sebagai tema dan “Dibuang sayang” sebagai tagline.
Ketika ingat burombu, hal yang muncul dalam ingatan yaitu kampung halaman saya. Pagi-pagi sekali, ketika hampir ra’-tera’ tana, para warga di desa saya mulai melakukan rutinitas. Para tetangga termasuk keluarga saya sibuk menyapu burombu dengan sapu lidi yang berserakan di halaman rumah. Biasanya daun-daun mangga, kaju jheren dan bambu. Dulu wilayah bagian barat wilayah saya terdapat jurang kecil sebagai pembuangan akhir dari sampah daun. Sekarang dipindah ke belakang rumah. Sampah-sampah lain atau barang yang tidak digunakan lagi seperti berbahan plastik, beling, aluminium, besi juga sering ditumpuk oleh keluarga, nanti ada rop-porop (tukar-menukar), orang yang berprofesi menukarkan krupuk dengan barang yang tidak dipakai tadi.
Sampai saat ini sampah masih menjadi permasalahan di Indonesia. Beberapa haru lalu sempat viral bungkus mie instan di twitter yang terdapat 55 Tahun Dirgahayu Indonesia, kisaran 19 tahun terombang-ambing di bibir mantan pantai, Malang. Saya teringat pada saat acara bersih pantai yang dilaksanakan pemerintah bersama relawan di Pantai Panarukan pada tahun 2016kalau gak salah. Sangat miris, kek. Sebab pantai ini dulunya merupakan pelabuhan internasional.
Dilansir laman CNN Indonesia, bahwa sampah organik akan hancur tidak sampai sebulan, sampah kertas akan terurai dalam waktu dua sampai enam bulan, kantong plastik membutuhkan waktu 10-12 tahun untuk terurai, botol plastik memiliki 20 tahun untuk hancur.
Pada akhirnya kehadiran Kampung Langai kali ini bagi saya sebagai upaya introspeksi diri. Bukan hanya soal lingkungan, tapi juga dijauhkan dari misalnya cator-cator se rombu (omong-omongan sampah), penyakit-penyakit hati (iri, dengki dll) dan minimal tidak menjadi sampah masyarakat. []
------------------------------------
*) Penulis merupakan lelaki yang sudah bertunangan dan akan segera menikah.

Burombu: Sebuah Tema Kampung Langai 6 Burombu: Sebuah Tema Kampung Langai 6 Reviewed by takanta on Agustus 27, 2019 Rating: 5

2 komentar