Review Buku Orang-Orang Bloomington



Judul Buku : Orang-Orang Bloomington
Penulis : Budi Darma
Penerbit : Noura Books
Cetakan  : I, Mei 2016
Tebal : 302 Halaman
ISBN : 978-602-385-021-1
Membaca Realitas Tokoh di Bloomington
Dalam diskusi aliran-aliran dalam sastra Indonesia, buku ini juga biasanya disebutkan sebagai satu dari karya-karya absurd tahun yang mulai banyak bermunculan dekade 1970-an. Tetapi belum menemukan pembahasan kritis yang cukup ekstensif atas cerita-cerita dalam Orang-orang Bloomington itu sendiri.
Ada sejumlah hal yang membuat buku ini memang menarik dan layak untuk diberi investasi perhatian meskipun pada awalnya agak sulit bagi kita memastikan apa-apa yang menjadikannya menarik. Cerita ini diangkat bagaimana elemen-elemen dalam cerita itu bekerja. Melalui tujuh cerpen yang ditulis sejak lama membuat pemahaman moral pada cerita tersebut bermanfaat dan ditelaah kembali maknanya.
Semua narator dalam buku ini adalah pria berusia puluhan tahun yang memiliki “masalah” mereka sendiri yang kebanyakan berpangkal kepada kesepian. Yang tertarik dan ingin mengenal seorang lelaki tua yang hidup menyendiri di loteng. Para narator itu pada satu titik dikalahkan orang keadaan atau orang-orang yang dia usili, dan dalam situasi semacam itulah kita melihat betapa satu sisinya dunia “Bloomington” yang kita dapatkan. Yang kita tahu adalah dari narator yang tidak bisa diandalkan ini mendapatkan gambara kota Bloomington yang unik.
Soal informasi pada beberapa cerita bisa jadikan generalisasi, maka bukul ini berlatar waktu sekitar tahun 1979. Sebagian cerpen memiliki rentang waktu hanya beberapa bulan, namun sebagian adalah kisah yang terjadi dalam rentang waktu cukup panjang, beberapa tahun.
Waktu kejadian, lokasi kejadian, dan hal-hal yang lain yang melatari cerita ini bisa dinilai realistis, serupa dengan apa yang ada di kenyataan. Di sana bagaimana sistem kerja dan sistem hukum yang berlaku dalam cerita pendek ini pun bisa dikatakan realistis. Dan disinilah yang membuat kisah-kisah ini dilematis. Di satu sisi kita melihat petingkah dari para tokoh yang “biadab” dan “kebinatangan” dan “sukar dinalar” tapi di sisi lain kita melihat bahwa dunia yang berada di cerita ini nyata dengan segala fakta secara sederhana.
Cerita pertama Lelaki Tua tanpa Nama digerakkan oleh keinginan turut campur si tokoh utama saat melihat seorang lelaki tua melongok ke jalan dari lonteng sebuah rumah. Narator kita ingin sekali tahu tentang orang tua misterius ini. Dia menanyakan ke semua orang tentang lelaki tua itu, seolah-olah ingin menyembuhkan dia dari kesunyian hidupnya. Para tokoh yang suka turu campur ini seharusnya bisa hidup tentram sejahtera bila dia memilih untuk tidak turut campur-tapi tentu saja bila mereka begitu. Yang lebih menarik perhatian dibandingkan dengan kondisi kesehatan dan kejiwaan ini adalah kecenderungan menyembunyikan penyakit atau kondisi kesehatan ini. Joshua Karabish tinggal sekamar yang menyembunyikan penyakit yang gelajanya adalah mimisan, kuping bernanah, nyeri di malam hari, dan sebagainya.
Apalagi Orez adalah anak yang mungkin pada zaman sekarang bisa disebut gangguan hyperaktif . dalam “Orez” si narator sama sekali tidak menyebut ADHAD dan bahkan menyebutnya “catat perilaku”.
Tapi yang unik adalah apabila cerita-cerita dalam Kritikus Adinan berlatar di negeri yang tidak asing, maka penggunaan kata-kata secara unik itu dengan mudah kita maklumi dan kita anggap sebagai pilihan literer saja. Bahasa untuk menggambarkan latar yang bukan merupakan habitat asli bahasa indonesia dan jawa ini menjadi sulit diacuhkan.
Jadi tokoh-tokoh dengan kecenderungan dan motif-motif cukup teratus yang hidup dengan masalah-masalah yang unik di sebuah kota yang gambarannya cukup realistis tapi diceritakan oleh narator yang tidak bisa diandalkan kebenaran. Inti yang diambil adalah ketujuh cerpen ini juga menjadi pembelajaran bahwa dunia ini serba realita dan mengugah kebenaran sebagai kejadian ini realitas sastra menjadi kenangan yang tak terlupakan.

Biodata Penulis
M Ivan Aulia Rokhman, Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Dr Soetomo Surabaya. Lahir di Jember, 21 April 1996. Lelaki berkebutuhan khusus ini meraih anugerah “Resensi / Kritik Karya Terpuji” pada Pena Awards FLP Sedunia. Saat ini menjabat di Devisi Kaderisasi FLP Surabaya dan Anggota UKKI Unitomo.
Nomor Telp/WA : 083854809292
Email : rokhmansyahdika@gmail.com
Facebook : M Ivan Aulia Rokhman
Alamat Korespondensi : Jalan Klampis Ngasem VI/06-B, Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, 60117.



Review Buku Orang-Orang Bloomington Review Buku Orang-Orang Bloomington Reviewed by Redaksi on April 22, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar