Resensi: Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam Secara Islami



Resensi buku oleh Dewi Faizatul Isma (21112348)

Universitas Muhammadiyah Ponorogo

 

Judul: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

Penulis: Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Penerbit: NAJAHA

Tahun terbit: 2022

ISBN: 978-623-99296-3-3

Jumlah halaman: 151 halaman

Harga buku: Rp65.000,00

 

Lembaga pendidikan islam merupakan tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam yang bersamaan dengan proses pembudayaan. Untuk menjadikan Lembaga Pendidikan Islam atau madrasah lebih profesional, maka diperlukan kolaborasi antara pengelolaan manajemen yang baik dan meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik. Dalam buku Manajemen Lembaga Pendidikan Islam ini semua akan dibahas secara tuntas dan jelas mengenai bagaimana pengelolaan lembaga pendidikan islam yang baik dan profesional. Buku ini mengangkat sejumlah persoalan yang berhubungan dengan aktifitas berfikir (reflektif) dan aplikatif tentang pendekatan dan metode Manajemen Lembaga Pendidikan Islam (MLPI) untuk meningkatkan lembaga-lembaga pendidikan baik umum maupun Islam dalam perspektif dalil Al-Qur'an dan hadist.

Adapun pembahasan yang ada dalam buku ini meliputi kepemimpinan islami kepala madrasah, manajemen perumusan visi dan misi, manajemen pendidik dan tenaga kependidikan, manajemen peserta didik dan alumni pada madrasah, manajemen perubahan madrasah, manajemen konflik pada madrasah, manajemen kurikulum pembelajaran, manajemen sarana prasarana, manajemen keuangan dan pembiayaan, manajemen peran serta masyarakat dan kemitraan pada madrasah, manajemen budaya dan lingkungan madrasah, dan manajemen keterbukaan informasi pada madrasah.

Pada bab pertama dalam buku ini membahas terkait bagaimana menjadi kepala madrasah yang baik sebagai pengelola lembaga pendidikan Islam yang memiliki tujuh karakter yaitu, Shidiq, Amanah, Tabligh, Fathanah, Istiqamah, Mahabbah, dan Shaleh/Ma'ruf. Kemudian pada bab kedua membahas mengenai perumusan visi, misi, dan tujuan dalam pendidikan madrasah serta membahas tentang definisi ilmu pendidikan Islam, obyek ilmu pendidikan Islam, tugas dan fungsi pendidikan Islam, dan ruang lingkup pendidikan agama Islam. Dalam bab ini juga membahas tentang metode dalam meningkatkan mutu pendidikan, yaitu mengembangkan kurikulum, memperkuat kapasitas manajemen sekolah, dan memperkuat sumber daya tenaga kependidikan.

Kemudian pada bab 3 dan 4 mengkaji tentang pengelolaan pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, dan alumni madrasah. Di dalamnya juga diperjelas bagaimana pandangan menurut Islam yang ditinjau dari ayat Al Qur'an. Pada bab 5 dan 6 menjelaskan tentang manajemen perubahan serta faktor-faktor penyebab dan penghambat perubahan pada madrasah dan manajemen konflik, strategi mengatasi konflik, serta faktor-faktor yang mendasari munculnya konflik pada madrasah.

Untuk bab 7 mengkaji tentang manajemen kurikulum pembelajaran pada madrasah/sekolah. Kurikulum adalah program intruksional (madrasah) bagi siswa yang difokuskan pada program pendidikan ini, dimana siswa melaksanakan berbagai pengalaman belajar, sehingga mendorong kemajuan dan pertumbuhan mereka sejalan dengan tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Sedangkan manajemen kurikulum merupakan suatu pengaturan yang dirancang untuk menjamin keberhasilan kegiatan belajar mengajar sehingga kegiatan tersebut dapat mencapai hasil yang maksimal.

Bab 8 membahas terkait manajemen sarana prasarana madrasah yang mana pengelola sarana dan prasarana pendidikan bertanggung jawab untuk mengatur dan memelihara sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi yang optimal dan substansial bagi proses pendidikan. Peran administratif ini membutuhkan perencanaan, perekrutan, pemantauan, penanganan inventaris, penghapusan, dan tugas pengaturan.

Kemudian pada bab 9 mengkaji tentang manajemen keuangan dan pembiayaan pada madrasah. Manajemen pembiayaan adalah suatu mekanisme untuk memanfaatkan aliran pembayaran saat ini, dengan membagi dana yang dapat digunakan dan mengelolanya sebagai layanan dengan tujuan meningkatkan kinerja anggaran dan keterbukaan untuk sekolah atau madrasah. Adapun sumber pembiayaan pada madrasah itu dari pemerintah dan masyarakat, wakaf, zakat, shadaqah, hibah, dan sumber dana lain yang tidak mengikat.

Pada bab 10 mengkaji tentang pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat. Selain berperan sebagai lembaga pendidikan, madrasah juga berperan sebagai lembaga kemasyarakatan, oleh karena itu sekolah tidak terlepas dari masyarakat dan lingkungannya, begitu pula sebaliknya masyarakat tidak dapat dipisahkan dari madrasah. Dikatakan demikian karena sama-sama mempunyai kepentingan, dimana madrasah merupakan lembaga formal yang bertanggung jawab mendidik generasi muda untuk kehidupan masa depannya, sedangkan masyarakat adakah pengguna jasa pendidikan tersebut.

Bab 11 mengkaji tentang manajemen budaya dan lingkungan madrasah. Adapun nilai-nilai untuk membangun budaya madrasah harus difokuskan pada visi, misi, dan tujuan, penciptaan komunikasi formal dan informal, inovatif dan bersedia mengambil resiko, memiliki  strategi yang jelas, berorientasi kinerja, sistem evaluasi yang jelas, memiliki komitmen yang kuat, keputusan berdasarkan consensus, sistem imbalan yang jelas, dan mengevaluasi diri. Kemudian pada bab terakhir menjelaskan manajemen keterbukaan informasi pada madrasah. Keterbukaan adalah fitur penting dari perilaku kepemimpinan yang memungkinkan proses pembelajaran perusahaan berlangsung secara efisien. Kepala sekolah harus memiliki pandangan yang luas dan dapat diakses, keinginan untuk mengkritik dan perubahan dalam metode manajemen kelas. Dengan demikian, pendidikan tidak hanya tentang pengetahuan akademis, tetapi juga tentang kemampuan kepemimpinan dan kecerdasan emosional.

Buku Manajemen Lembaga Pendidikan Islam ini dapat dijadikan bahan bacaan teoritis dan acuan tataran praktik dalam pengelolaan lembaga pendidikan Islam. Buku ini juga membuka wawasan bagi para pengelola lembaga pendidikan Islam. Karena isi pada buku ini memiliki pembahasan yang jelas dan rinci serta terdapat poin-poin penting untuk diterapkan pada suatu lembaga pendidikan islam.

Dalam buku ini, saya mendapati kelemahan pada penggunaan tatanan bahasa Indonesia yang kurang efektif. Seperti, tanda baca yang tidak sesuai, kata atau kalimat yang sering diulang-ulang, dan terdapat banyak kesalahan tipografi dalam penulisan kata. Sehingga pembaca dapat merasa sedikit terganggu dan tidak nyaman ketika membaca buku ini.

Resensi: Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam Secara Islami Resensi: Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam Secara Islami Reviewed by Redaksi on Januari 16, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar