Puisi-puisi Faris Al Faisal



 

NEXT 45 km

 

- dari rapsodi perjalanan

 

Kegembiraan akan menemani perjalanan, sejak awal waktu

yang pelan. 

--next 45 km--

Kukira akan banyak hal yang kaulihat.

Sapi dan domba yang jinak, meski kadang menguasai markah jalan.

Hikayat dunia fabel, dan cerita pendek lainnya.

Di sisi jalan, padang rumput  — senyum sapa penggembala.

Di tangannya sebuah cemeti,

yang tak banyak fungsi,

milik malaikat yang tak disebut kitab suci.

Keadaan terus berlangsung, begitu seterusnya.

Di ujung jalan, sebuah persimpangan

menghapus keindahan.

  

Indramayu, 2021

 

 

AKHIR DARI SEMUA RAMBU           

 

Sampai rambu berikutnya, tak kutemukan

tiang atau pancang yang mengikat bayanganku.

Semua tanda kubaca, tapi aku

kehilangan fokus.

Aku hanya mengingat kau yang berlari, kemudian pergi.

Bandung 164 km

DKI Jakarta 163 km

Merak 304 km

Ke barat, terus ke barat.

Kemudian laut memukul dada, ombaknya membuat kelu.

Perahu tenggelam, kapal karam. 

Perpisahan mengambang di mata,

kangen mengendarai sepanjang jalan ke sana.

Sunyi di atas aspal, hitam yang rata

pada batu-batu.

Di tiang RPPJ, di antara pohon peneduh jalan

yang melepas ranting kering,

dan tetes hujan semalam,

telah kutinggalkan bayanganku, akhir dari semua rambu.

 

 

Indramayu, 2021

 

 

 

DI STASIUN BRT

 

Di sebuah stasiun BRT,

seorang lelaki menyusun rencana kepulangannya.

Itu sebabnya ia menyiapkan diri di titik pemberangkatan:

e-money — loket tanpa petugas.

Satu pertanyaan mengusiknya, apakah

ia memiliki saldo yang cukup?

Pikiran membuat kecemasan melintas, tentu mengganggu,

membuat bayangannya tampak gundah.

Keadaan genting, jam digital terus berganti angka.

Tiba-tiba lonceng ingatannya berdentang, ia lupa

masih nyimpan top up.

Bukankah itu jauh lebih baik, seperti bus yang membawanya. 

Dan tujuan tak lebih hanya pemberhentian,

yang belum selesai.  

 

 

Indramayu, 2021

 

 

KERETA CEPAT

 

 

Malam yang larut, kau telah dipeluk tubuh kapsul

yang bergerak cepat.

Ini bukan mimpi, sebab kau akan mendengar nyanyian

--Ginza no Koi no Monogatari--

yang tak mudah dilupakan.

Hujan di luar jendela adalah ingatan

yang turun dengan lembut,

terbawa gerbong-gerbong yang tak putus,

meleleh pelan-pelan.

Dan kausaksikan potongan-potongan cahaya yang lewat,

garis-garis lurus, demikian menakjubkan.

Jadi, tinggalkan kesedihan, sebelum tiba di stasiun pertama.

 

 

Indramayu, 2021

 

 

 

 

PEJALAN KAKI

 

Trotoar pagi

volume pejalan kaki

bolak-balik, pergi

dan kembali

tak henti-henti, menembus hari.

 

Jalanan bukan tempat yang aman, jika kausadari

keluarga yang riang, menanti

seperti yang kaulihat dalam sebuah film.

 

Di jalur ini, yang bebas

dari hambatan kecil

yang terjaga, jalan bagi kehidupan.

 

Semua ingin melihat,

merasakan    

ruang-ruang yang terbuka, tersedia.

 

Esok,

akan lebih banyak lagi

mereka

yang berjalan,

merawat

:

aksesibilitas.  

 

 

Indramayu, 2021

 

 

 

Tentang Penulis

Faris Al Faisal lahir dan berdikari d(ar)i Indramayu, Jawa Barat, Indonesia. Bergiat di Komite Sastra, Dewan Kesenian Indramayu (DKI) dan Lembaga Kebudayaan Indramayu (LKI). Namanya masuk buku “Apa dan Siapa Penyair Indonesia” Yayasan Hari Puisi. Pada “World Poetry Day March 21” menuntaskan 1 Jam Baca Puisi Dunia di Gedung Kesenian Mama Soegra Dewan Kesenian Indramayu (2021). Puisinya mendapat Hadiah Penghargaan dalam Sayembara Menulis Puisi Islam ASEAN Sempena Mahrajan Persuratan dan Kesenian Islam Nusantara ke-9 Tahun 2020 di Membakut, Sabah, Malaysia, Juara 1 Lomba Cipta Puisi Anugerah RD. Dewi Sartika dan mendapat Piala bergilir Anugerah RD. Dewi Sartika, Bandung (2019), mendapatkan juga Anugerah “Puisi Umum Terbaik” Disparbud DKI 2019 dalam Perayaan 7 Tahun Hari Puisi Indonesia Yayasan Hari Puisi, dan pernah Juara 1 Lomba Cipta Puisi Kategori Umum Tingkat Asia Tenggara Pekan Bahasa dan Sastra 2018 Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tersiar pula puisi-puisinya di surat kabar Indonesia dan Malaysia. Buku puisi keduanya “Dari Lubuk Cimanuk ke Muara Kerinduan ke Laut Impian” penerbit Rumah Pustaka (2018). Email ffarisalffaisal@gmail.com, Facebook www.facebook.com/faris.alfaisal.3, Twitter @lfaisal_faris,  IG @ffarisalffaisal, dan SMS/WA 0811-2007-934. []

 

 

 ILUSTRATOR

@Anwarfi, alumni DKV Universitas Malang tahun 2017, freelance designer, owner @diniharistudio Situbondo.

Puisi-puisi Faris Al Faisal    Puisi-puisi Faris Al Faisal Reviewed by Redaksi on Januari 29, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar