Ulas Buku - Menceritakan tentang Hubungan Manusia dengan Jasad di Kubur


Judul Buku : Ziarah
Penulis : Iwan Simatupang
Penerbit : Noura Books
Cetakan  : I, September 2017
Tebal : 224 Halaman
ISBN : 978-602-385-334-2

Naskah novel Ziarah telah terbit di penerbit sebelumnya. Pada zaman Sastra Indonesia di era milenial diterbitkan kembali naskah novel yang telah lama terbit di kalangan Masyarakat. Buku ini menceritakan bagaimana manusia ditinggal oleh keluarga, kerabat, dan rekannya dalam kebersamaan selama hidup di dunia. Berbagai kenangan yang hampir tak terlupakan oleh waktu seiring dengan meninggalnya para tokoh, jabatan, dan masyarakat terhadap kehidupan. Sepanjang perjalanan menuju ke sana, tokoh kita mengambil berbagai keputusan ajaib. Mula-mula dia bekerja menjadi pengapur dinding kuburan, kemudian mendobrak aturan sehingga seisi kota geger.
Oleh : M Ivan Aulia Rokhman
Ziarah merupakan salah salah sat novel monumentual yang membuka cara baru dalam penulisan sastra. Absurditas yang dihadirkan Iwan Simatupang seperti mata lain untuk menelisik psikologi manusia. Tujuan dari cerita ini untuk membuka cakrawala perjalanan seorang manusia yang ingin berinteraksi dengan jasad di kubur.
Keinginan ini makin keras mengental dalam dirinya walau dia belum tahu tiba waktunya untuk menyuruh kapurkan tembok-tembok itu. Bahkan, baru saja dua bulan yang lewat tembok-tembok itu dikapur. Untuk kali pertama mereka berkenalan dengan bentuk-bentuk lain dari dirinya. Dia berbahasa sopan, dengan nada-nada suara lembut. Ketika dia mau berangkat pulang dia mengucapkan selamat malam, lalu pergi dengan langkah-langkah sigap, dan pasti, sama sekali tak membutuhkan tuntunan orang lain (Hal 25-27).
Isi ceritanya dibuka ketika dia pekerja sebagai penjaga makam. Tugas sebagai penjaga adalah merawat dan melindungi jasad yang dikuburkan. Begitu pula dengan menoreh kapur ke benda tentu menjaga kehormatan jasad selama beristirahat. Rata-rata seseorang hendak menuju ke makam dengan bertujuan untuk menziarahi almarhum yang telah dikenang. Ketika hendak berziarah ke makam hendak mengikuti ajaran nabi yang telah diajari dalam kehidupan sehari-hari. Demi kesopanan dalam mendalami area kuburan harus dipatuhi aturan yang telah ditaati.
Kehilangan mayat, dalam arti hilangnya jasad manusia mati, dapat dianggap sebagai suatu kejahatan tersendiri. Kejahatan yang misalnya dapat dilakukan oleh pesuruh-pesuruh perusahaan gelap yang memperdagangkan kerangka-kerangka manusia untuk dipergunakan dalam pelajaran anatomi di sekolah menengah atau fakultas kedokteran. Tapi, kehilangan seperti yang dialaminya kini bakal dapat dikenakan perumusan hukum pidana yang bagaimana? Jasadnya, tulang-belulangnya, sudah dalam tanah, sudah menjadi satu dengan tanah. Yang hilang di sini hanya satu abstraksi belaka, yakni seseorang yang pernah konkret ada. Abstraksi ini adalah juga ingatan, kenangan, tentang manusia yang pernah konkret ada itu. Kenang-kenangan pada seseorang, tapi oleh sebab itu tak menjadi kurang artinya dan pentingnya bagi manusia. Minuskan kenangan ini perihal manusia, maka kita mendapatkan kemanusiaan yang tandus. Tanpa seluruh nilai dan kekuatan dari kenangan ini dari perihal manusia, maka kita mendapatkan kemanusiaan yang tandus. Tanpa seluruh nilai dan kekuatan dari kenangan, maka mati akan kehilangan sentimennya yang justru membuat kita umat manusia begitu gandrung kepadanya (hal 100-101).
Di tengah cerita mungkin merasa takut bila mayat akan merayap tubuh, kerangka, dan organ menjadi bentuk fisik yang menghanguskan manusia. Tubuh yang mengubur dalam tanah menjadi indikasi para penelitian untuk mengungkap tubuh mana yang sekiranya diselidiki. Perihal kenangan dan ingatan sebagai momentum yang sudah lama terjadi. Sungguh jasad ini sudah tak bisa hidup kembali kecuali ruh yang sudah melayang. Bahkan di alam kubur menempuh kehidupan selamanya tanpa diperhitungkan. Inti yang dipetik adalah kehormatan jasad sebagai tanda terima kasih dan selalu mendoakan arwah kita diterima oleh tuhan yang maha kuasa. []
____ 
Biodata Penulis
M Ivan Aulia Rokhman, Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Dr Soetomo Surabaya. Lahir di Jember, 21 April 1996. Lelaki berkebutuhan khusus ini meraih anugerah "Resensi / Kritik Karya Terpuji" pada Pena Award FLP Sedunia. Saat ini menjabat di Devisi Kaderisasi FLP Surabaya dan Anggota UKKI Unitomo. Nomor Tel/WA: 083854809292, Email "rokhmansyahdika@gmail.com Facebook : M Ivan Aulia Rokhman. Alamat Korespondensi : Jalan Klampis Ngasem VI/06-B. Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur. 60117.
Ulas Buku - Menceritakan tentang Hubungan Manusia dengan Jasad di Kubur Ulas Buku - Menceritakan tentang Hubungan Manusia dengan Jasad di Kubur Reviewed by takanta on Januari 27, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar