Ulas Buku - Heterogenitas Rasa dan Memandukan Cerita Romance


Judul Buku : Bersetia
Penulis : Benny Arnas
Penerbit : Qanita
Cetakan  : I, April 2014
Tebal : 604 Halaman
ISBN : 978-602-1637-25-8

Oleh : M Ivan Aulia Rokhman
Kesetiaan dalam sebuah pernikahan adalah dambaan jodoh. Melalui novel perdananya ini, Benny Arnas menyajikan tokoh-tokoh yang berjuang menunjukkan kesetiaan. Mereka berjuang, sebab bersetia bukanlah sesuatu yang mudah.
Buku ini menceritakan tentang perjalanan cinta Embun dan Brins yang penuh tantangan. Penjebakan, kecemburuan, pelarian tanpa jejak, hingga tuduhan-tuduhan aneh yang sulit disangkal, adalah tantangan-tantangan dalam rumah tangga keduanya. Selain kisah Embun dan Brins, Bersetia juga menghadirkan romantisme kenangan-kenangan Cece Po terhadap Gun-gun, suaminya yang telah wafat, juga ada cerita tentang Om Sel yang ditinggalkan istri dan (mungkin) juga anaknya. Lalu, saat Cece Po dan Om Sel saling jatuh cinta, orang-orang dari masa lalu tiba-tiba hadir, membuat cinta keduanya harus kandas.
Dikisahkan dalam Bersetia bahwa dari lapak tempat Embun menjaga kain-kain batik milik Cece Po, induk semangya, gadis 23 tahun itu terpikat pada Brins yang sering dilihatnya memotret di sekitar lapaknya yang berada di Pasar Jatinegara Brins pun demikian. Ia jatuh hati pada perempuan sederhana yang tampil cantik tanpa riasan itu.
Setelah perkenalan dan beberapa kali pertemuan, keduanya menatap melangkah ke jenjang pernikahan. Kejutan rumah baru, high tea nyaris setiap hari, hingga jalan-jalan berdua mengelilingi Jakarta, adalah momen-momen romantis pasca pernikahan.
Sayangnya, kehangatan rumah tangga keduanya tidak berlangsung lama. Kelakukan bejat Brins yang disaksikan langsung oleh Embun, membuat perempuan itu nekat meninggalkan suaminya. Embun yang tidak tahu hendak k mana, terseret ke tempat yang tidak pernah ia kunjungi sebelumnya. Tempat yang menguak banyak misteri dari masa lalu. Tempat yang akhirnya mempertegas keadaan psikologis Embun.
Bersetia penuh dengan heterogenitas (keanekaragaman) rasa. Penulis menyuguhi pembaca dengan teh, kopi eksotisme Lubuklinggau, serta masalah psikologi tokoh.
Teh adaaah suguhan terbanyak dalam Bersetia. Hal tersebut disebabkan oleh keberadaan Embun sebagai Perempuan. Teh, perempuan yang setiap seduhan dan racikan tehnya selalu nikmat. Aneka jenis teh (buatan Embun) dipaparkan dalam Bersetia, membangkitkan hasrat minum teh bersama orang-orang yang dicintai. Selain teh buatan Embun, pembaca akan diajak mengenali tempat-tempat minum teh di tanah air maupun luar negeri, melalui sosok Gun-gun, penikmat teh yang akut.
Setelah menikmati teh dan kopi, pembaca akan diajak ke Lubuklinggau, salah satu latar tempat dalam Bersetia. Eksotisme Palembang, khususnya Lubuklinggau, dihadirkan Benny melalui kehidupan masyarakat di kota tersebut, geliat pembangunnya, cara bertutur (dialek), hingga tempat-tempat wisara beserta kulinernya.
Terakhir adalah unsur psikologis yang membuat novel ini penuh ketengangan dan kejutan. Benarkah Brins tidak setia? Atau benarkah Embun yang lugu itu seorang pendusta?
Brins, Embun, Cece Po, dan Sarah, adalah tokoh-tokoh yang memesona dalam Bersetia. Mereka menarik perhatian karena sifat-sifatnya, interaksi antartokohnya, dan kepiawaian Benny mendatangkan “beban di masa lalu” di diri tokoh-tokohnya itu.
Terakhir, Sarah. Dia adalah sosok yang membangkitkan simpati di awal kisah (karena keceriaan dan keramahannya), lalu empati di akhir kisah (karena jati dirinya yang akhirnya terkuak). Percakapan gadis itu bersama ibunya di akhir novel begitu menyentuh. Sarat harapan dan kepercayaan.
Selain heterogenitas rasa dan tokoh-tokoh yang memesona, Bersetia memiliki latar yang deskriptif. Penggunaan bahasa yang estetis juga merupakan poin plus dalam novel ini.
Namun, lepas dari itu, bersetia merupakan novel dengan eksplorasi tema percintaan yang sangat memikat. Teh, kopi, eksostisme Lubuklinggau, maslaah psikologis, juga tokoh-tokoh yang memesona, berpadu dengan konflik yang dibangun pengarang, konflik yang akan menunjukkan esensi bersetia.
___
Biodata Penulis
M Ivan Aulia Rokhman, Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Dr Soetomo Surabaya. Lahir di Jember, 21 April 1996. Lelaki berkebutuhan khusus ini meraih anugerah “Resensi / Kritik Karya Terpuji” pada Pena Awards FLP Sedunia. Saat ini menjabat di Devisi Kaderisasi FLP Surabaya dan Anggota UKKI Unitomo. Nomor Telp/WA : 083854809292, Email : rokhmansyahdika@gmail.com Facebook : M Ivan Aulia Rokhman. Alamat Korespondensi : Jalan Klampis Ngasem VI/06-B, Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, 60117.
Ulas Buku - Heterogenitas Rasa dan Memandukan Cerita Romance Ulas Buku - Heterogenitas Rasa dan Memandukan Cerita Romance Reviewed by takanta on Februari 03, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar