40 Tahun Mas Rio: Saatnya Memimpin Situbondo

 


Oleh: Ichsan*


“San.. Jangan pernah berhenti menulis, yah"


Suatu waktu, Mas Rio pernah melontarkan kalimat itu. Tepat di hadapan saya. Entah hal itu diucapkan secara spontan atau atas dorongan hatinya. Yang pasti, ucapan itu sangat berdampak bagi saya.


Saya mengakui bahwa dalam ikhtiar menekuni tulis-menulis, rasa malas sangat kuat mengurung saya. Untuk memulai satu paragraf saja, rasanya mati-matian. Capek duluan. Buntu, kepikiran slot akhirnya ditinggal. La dhina ra la.


Semakin parah karena saya kerap dihantui perasaan takut: saya tidak percaya tulisan saya bagus, dan barangkali, orang lain pun juga akan menganggap hal yang sama. Tulisan tidak ada yang baca dan saya hanya menulis omong kosong.


Tapi dalam tulisan ini, saya kok percaya ini bukan omong kosong. Sebab apa yang Mas Rio katakan sebagaimana di atas, sudah menjadi suntikan yang ampuh untuk menyembuhkan rasa malas.


Poin yang ingin saya share adalah bukankah memang begitu seharusnya seorang pemimpin? Mau menjadi teman. Mau berbicara. Dan mau saling mengisi kekosongan.


Bagi saya, hal itu adalah pelajaran pertama sebagai seorang pemimpin. Memberikan harapan. “Leader is a dealer in hope,” begitu kata Napoleon Bonaparte, yang saya dengar dari Mas Rio.


Sederhana, bukan?


Sederhana sekali, karena tidak butuh anggaran apa-apa kan untuk membesarkan hati rakyatnya. Ditemani saja, dengarkan, agar rakyatnya terus percaya dengan kemampuannya. Baru kemudian konsolidasikan potensi itu menjadi kekuatan untuk membangun Situbondo. Begitu sih menurut saya.


Nah.  Berangkat dari yang saya rasakan itu, saya merasa bahwa kepulangan Mas Rio di tanah kelahirannya –Situbondo—harus menjadi manfaat yang baik. Manfaat yang terdistribusi tidak hanya kepada saya (segelintir kelompok saja), tetapi kepada seluruh lapisan masyarakat Situbondo.


Menjadi satu oase di tengah dahaga masyarakat Situbondo yang butuh pemimpin muda, cerdas, jaringan luas, mampu mempersatukan anak muda, dan punya pemahaman literasi kesitubondoan yang komplit.


Oleh karena itu, teman-teman, ini mimpi kita bersama. Mimpi anak-anak muda yang dadanya sesak dengan kondisi Situbondo yang begitu-begitu saja. Bersama Mas Rio, kita punya kesempatan untuk memperbaiki Situbondo bareng-bareng.


Maka hari ini, di hari ulang tahun Mas Rio yang ke-40, kita doakan bareng-bareng supaya Mas Rio senantiasa sehat, diberi umur panjang, dan berkah usianya. Dikuatkan semuanya untuk sama-sama, bergandengan tangan merebut kekuasaan.


Akhirnya, banyak yang bilang bahwa usia 40 adalah usia matang dan pikiran lengkap. Atau kalau membaca lagi sejarah, Pangeran Diponegoro berikrar baru akan melawan Belanda saat usianya 40 tahun. 


Mudah-mudahan di usia Mas Rio yang ke-40 menjadi petanda bahwa takdirnya (kepantasannya/ saatnya) untuk menjadi Bupati Situbondo 2024. Patennang!

__

*) Penulis merupakan pendiri Komunitas Tore Maca dan Tim Muda Patennang.  


Editor: Hans.

 

 

 

 

40 Tahun Mas Rio: Saatnya Memimpin Situbondo 40 Tahun Mas Rio: Saatnya Memimpin Situbondo Reviewed by takanta on Maret 30, 2024 Rating: 5

1 komentar

  1. Mas rio memang sudah seharusnya memimpin Kota Lahirku ini😍

    BalasHapus