Drama Tetangga Sebelah: War Pakistan dan Kemenangan Baluran

 

 

Penulis: Syaif Zhibond Matregi*

Ketegangan antara Pakistan dan India kembali meningkat tajam menyusul serangan brutal terhadap Wisatawan di Kashmir sejak satu minggu yang lalu. Sedikitnya 26 orang tewas dan 17 orang luka luka yang sebagian besar warga negara India.

Sementara itu di Semenanjung Tiktok, sebanyak dua ratus ribuan warga Tiktok mengalami guncangan efek dari peluru kendali Bupati Situbondo yang meluncur  tepat pada sasaran. Warga netizen, khususnya tetangga sebelah merasa terancam dengan latihan perang bupati Situbondo.

Mereka yang merasa terancam dengan rencana akuisisi Baluran menjadi salah satu Kecamatan di Kabupaten Situbondo rata-rata adalah netizen dari Banyuwangi, sebut saja akun visitbanyuwangi yang berkomentar cukup nyinyir tentang Situbondo.

Mau kecamatan Baluran kek mau kecamatan Bantengan mah terserah BEBAS. Yang penting tamunya datangnya dari Banyuwangi. Nginepnya di Banyuwangi. Beli oleh-olehnya di Banyuwangi Tripnya dari Banyuwangi,” tulisnya dengan ekspresi yang terlihat sangat terusik.

Serangan balik terhadap akun Bupati Situbondo semakin meluas. Terlihat dari komentar-komentar para milisi tetangga sebelah yang meminta Mas Rio menarik ulang peluru kendali yang dilepas ke Tiktok. Kata “Tetangga sebelah” dianggap mengganggu ketenangan mereka.

Para milisi tetangga sebelah menyerang balik dengan memunculkan kembali Isu Pembelian Mobil Dinas Forkopimda, menganggap SDM Situbondo masih rendah, memperbandingkan UMK Situbondo dan Banyuwangi,  yang lebih parah mengancam akan menyetop wisatawan yang dari Banyuwangi untuk berkunjung ke Balurannya Situbondo. Hufh..aneh tenan!

Seperti India yang akan menyetop aliran sungai Indus ke Pakistan. Oleh India, Pakistan dianggap sebagai dalang dibalik penembakan brutal di daerah Khasmir. Pakistan tidak mau tinggal diam dengan tuduhan serius itu. Jika India menutup aliran sungai Indus, jutaan warga Pakistan akan mengalami kekurangan air, pertanian akan gagal panen, kebutuhan minum warganya akan terancam.

Nuklir Pakistan akan diaktifkan hulu ledaknya ke arah India jika itu terjadi. Daripada menderita karena aliran sungai indus ditutup, Pakistan lebih baik memilih untuk perang terbuka dengan India. Secara kekuatan, militer Pakistan memang rangkingnya agak jauh dari India. Dalam Global Firepower, India menduduki urutan ke-4 sebagai negara dengan militer terkuat di dunia, tetapi bukan berarti Pakistan takut dengan militer India, buktinya perang berkali kali masih saja mampu dilawan oleh Pakistan.

 

Situbondo Bukan Pakistan

Meski Milisi Netizen Medsos Banyuwangi mengancam untuk menyetop aliran Wisatawan Banyuwangi ke Baluran, tidak masalah. Toh Situbondo bukan Pakistan. Baluran adalah Taman Nasional, Brand namanya bukan lagi lokal. Pun tidak seperti Pakistan yang hajat hidup warganya bergantung pada aliran sungai Indus-nya India. Wisatawan yang ke Baluran selain dari dalam negeri, juga wisatawan mancanegara banyak menikmati keindahan alam Baluran. Sebagai miniatur Afrika di Pulau Jawa, Baluran tidak butuh Branding dari tetangga sebelah. Malah, Tetangga sebelah mendapatkan banyak manfaat dari keberadaan Baluran.

Baluran Selain sebagai objek wisata alam yang menyajikan keindahan alam, pusat latihan tempur terbesar di jawa juga ada di sana. Puslatpur Karang Tekok Baluran adalah satu satunya pusat latihan tempur yang sangat cocok untuk melatih para Militer. Puslatpur Baluran pernah ditempati Latihan Gabungan (Latgab) sebanyak 12.165 Prajurit negara asing yang berasal dari 19 Negara. Australia, Jepang dan Amerika sering berlatih militer di Puslatpur Baluran. Selain itu juga Singapura, Inggris, Kanada, Papua Nugini, Brunei Darussalam, Perancis, Jerman, Filipina, Korea Selatan dan Timur Leste pernah juga berlatih di Puslatpur Baluran.

Jangan ajari Situbondo soal perang. Masyarakat Baluran, sejak dalam kandungan sudah terlatih adaptif terhadap suasana perang. Bagaimana tidak, bunyi meriam, getaran roda gigi tank, ledakan senapan laras panjang, granat, suara helikopter hampir setiap saat didengar dan dirasakan langsung oleh masyarakat baluran saat latihan perang di Baluran.

Beraneka ragam Alusista mulai dari tank leopard buatan jerman, FV 101 Scorpio buatan Britania sampai Pindad Anoa Buatan dalam negeri, tidak asing di telinga orang Baluran. Di Laut bermacam kapal perang dapat disaksikan, seperti kapal cepat rudal, kapal buru ranjau, kapal tanker, kapal bantu tunda dan berbagai jenis kapal dari jenis yang berbeda beda dapat lihat di pantai Baluran. Apalagi hanya pesawat tempur Sukhoi buatan Rusia dan F-16 buatan Amerika Serikat yang sering muncul di film rambo, hampir tiap saat disaksikan dari jarak dekat oleh orang orang Baluran.

Dari menyaksikan latihan perang yang setiap saat di Baluran, anak muda Baluran memiliki Patriotisme yang tinggi. Rasa kebanggaan terhadap bangsa terpupuk sejak dini. Hampir bisa dikatakan tidak ada satupun orang baluran yang terinfeksi virus radikalisme. Karena nasionalismenya tumbuh berkembang sejak dalam kandungan.

Wisata yang Tidak Dimiliki Tetangga Sebelah

Wisata perang sangat diminati oleh para wisatawan belakangan ini. Rusia misalnya, memiliki sektor pariwisata perang militer yang memungkinkan pengunjung untuk naik tank, termasuk replika T-14 Armata Modern dan menggunakan berbagai senjata. Wisatawan didampingi para ahli militer yang memberikan pengarahan tentang cara menggunakan hingga merakit senjata.

Di Korea Selatan tepatnya di Korean Demilitarized Zone (DMZ) Gyeonggi juga menyajikan wisata tur perang yang populer di Asia. Lokasi favorit turis biasanya di Imajingak Park dan Dorasan Peace Park. Dua tempat ini menyimpan bukti pernah terjadi perang saudara yang sangat alot antara Korea Selatan dan Korea Utara. Para Wisatawan didampingi Militer sungguhan saat ada dilokasi sambil diceritakan peristiwa yang pernah terjadi di lokasi tersebut. Wisatawan mendapatkan pemahaman tentang perang yang pernah terjadi di dua lokasi tersebut dan membayangkan tegangnya suasana saat terjadi perang. 

Puslatpur Baluran mempunyai fasilitas militer cukup lengkap yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan edukasi kepada para wisatawan. Sarana seperti Helipad, titik tinjau ketinggian T12, pantai untuk operasi pendaratan amfibi, serta lokasi jatuhnya peluru yang ada di area selatan Blangguan sangat menantang untuk dinikmati para Wisatawan. Alutsista yang ada di Puslatpur Baluran seperti Tank, meriam, bermacam senjata kecil dan laras panjang dapat secara langsung dilihat dan dilatih cara merakitnya.

Cerita pertempuran para tentara di medan perang bisa menjadi materi untuk yang disampaikan kepada para pengunjung. Penjelasan mengenai titik lokasi beserta jenis latihan yang diterapkan dilokasi tersebut akan menumbuhkan spirit perjuangan dan nasionalisme.

Ternyata menjadi pasukan penjaga NKRI tidak mudah”, begitu kira kira yang harus tertanam di benak pengunjung.

Pada saat latihan tempur gabungan akan menarik menjadi paket wisata. Wisatawan dapat secara langsung menyaksikan dari jarak aman Simulasi pertempuran yang dilakukan. Misalnya, ketika istirahat sejenak saat latihan, wisatawan diberikan akses untuk berfoto sangat dekat dengan alusista yang digunakan. Biasanya, latihan gabugan militer lebih menarik karna banyak prajurit asing yang mengikuti latihan disertai dengan alusista yang mereka miliki. Terjun payung ratusan militer sangat jarang diketahui orang luar. Parade Alutsista juga menjadi daya tarik wisatawan saat berkunjung ke Puslatpur Baluran.

Jadi, Hei tetangga sebelah yang sering mengancam di media sosial. Jangan ancam-ancam Situbodo lagi, ya. Kalian mungkin ancamannya hanya dalam bentuk menahan wisatawan yang dari sono agar tidak berkunjung ke Baluran. Tetapi Baluran bisa mengancam balik dengan mengarahkan rudalnya ke lokasi selatan Hutan Baluran, kira kira jarak 70 kilometer. Hulu ledak dari Baluran dapat digeser sudut sasarannya ke para netizen tetangga sebelah yang usil dengan keberadaan Baluran. Mau ?

MARA JE’ NU MA ANU SITU!

___

*) Penulis merupakan peternak caleg, bos jual-beli mobil, dan pengamat alutsista jadul dan modern.

Editor: Hans.

Drama Tetangga Sebelah: War Pakistan dan Kemenangan Baluran Drama Tetangga Sebelah: War Pakistan dan Kemenangan Baluran Reviewed by takanta on April 30, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar