Gemalaguna: Menjaga Alam, Menjaga Manusia



Rangkaian acara Camp GEMA LAGUNA yang diselenggarakan selama 3 hari 2 malam sejak tanggal 25-27 Oktober 2019 di Wisata Kampung Kerapu, Situbondo telah selesai. Camp GEMA LAGUNA merupakan camp edukasi dan praktik tentang rehabilitasi dan konservasi ekosistem laut. Camp ini dihadiri oleh  pemuda-pemudi dari berbagai kota se-tapal kuda (Situbondo, Jember, Bondowoso, Probolinggo, dan Surabaya), baik yang mengatasnamakan pribadi maupun komunitas.
Acara ini diselenggarakan atas kerja sama beberapa komunitas: komunitas Situbondo Kreatif, Misi Bahari, Jadi Liburan, Grafis Situbondo, takanta.id, dan Situbondo Peduli Bumi. Acara ini disponsori oleh BNI, POMI (Paiton Operation & Maintenance Indonesia, Paiton Energy, dan Bank Jatim.
Panitia menyambut dengan ramah para peserta yang mulai berdatangan dan mengarahkan ke tenda yang telah disediakan. Tidak lupa, peserta juga melakukan registrasi ulang dengan menunjukkan e-ticket yang dikirim panitia kepada peserta via WhatsApp. Saat registrasi ulang, setiap peserta mendapatkan merchandise berupa topi, totebag, kaos, stiker, dan seminar kit.

Saya dan peserta yang lain sangat antusias sekali mengikuti serangkaian acara yang telah disiapkan oleh panitia. Di hari pertama, peserta mendapatkan materi dari Pak Roy Hidayat selaku Kabid Dinas Perikanan Kabupaten Situbondo tentang “Zona Konservasi Laut dan Perikanan”. Pada materi ini, bapak Roy memaparkan materi zonasi laut secara detail. Selain itu, juga mendapatkan materi kedua “Budaya Gak Nyampah (Zerowaste)” oleh Ibu Ranti Seta Ayu Pratiwi, ST selaku Kasie Pemeliharaan Lingkungan dan Hutan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo. 
Di akhir materi bu Seta menyampaikan kepada peserta untuk melakukan dua hal berikut yaitu memilah sampah dari rumah (organik dan anorganik). Sampah organik dapat dijadikan kompos, sedangkan sampah anorganik dapat dijadikan ecobrick; serta menerapkan budaya gak nyampah dimulai dari diri sendiri, mulai dari hal kecil, dan mulai dari sekarang. Dilanjut dengan pembukaan acara di malam hari yang dihadiri oleh Kapolsek, Bapak Camat, nelayan, dan pihak sponsor. Mas Ali Gardy Rukmana (Musisi asli Situbondo) juga menampilkan sebuah lagu terbarunya yang dibuat khusus untuk acara camp GEMA LAGUNA. Penampilannya sangat memukau. Lirik lagunya tersirat tentang kerusakan alam, terutama di ekosistem laut.
Camp hari kedua berlanjut dengan materi tentang “Rehabilitasi Terumbu Karang” oleh bapak Buhariyanto. Seusai materi, saya dan peserta camp GEMA LAGUNA melanjutkan perjalanan menuju Pantai Watu Kenong, Situbondo dengan menaiki truk TNI. Sesampai di lokasi, peserta mendapat arahan cara memakai masker dan jaket pelampung untuk persiapan snorkling ramah karang. Selain itu, juga mendapat tambahan materi terkait bioreeftek dan transplantasi terumbu karang. 
Selanjutnya peserta dibawa ke rumah apung di tengah laut dengan menggunakan perahu. Saya sangat senang karena ini pertama kali melakukan snorkling langsung di laut. Karena saya panik dan takut tenggelam, akhirnya saya pun mengurungkan niat melanjutkan  snorkling dan memilih menunggu di rumah apung. Kegiatan snorkling  ini diakhiri dengan penenggelaman bioreeftek dan transplantasi terumbu karang. Selanjutnya, peserta  kembali ke tenda di Wisata Kampung Kerapu untuk ishoma. 
Seusai sholat ashar, saya dan peserta yang lain dibawa ke Wisata Kampung Blekok mendapatkan materi tentang “Konservasi Mangrove, burung blekok, dan burung Kuntul” oleh bu Seta. Dilanjutkan dengan melakukan penanaman mangrove di lahan yang telah disediakan. Peserta mengambil 1 bibit mangrove dan menuliskan nama masing-masing di sebuah kayu berbentuk love yang diikatkan pada ajir bambu. Selain itu, Bu Seta juga menunjukkan alga Ulva sp. yang berada di sekitar tanaman mangrove dan bisa menjadi penghambat pertumbuhan mangrove jika tidak dibersihkan.
Malam terakhir camp, panitia menyiapkan barbeque party dengan bakar jagung dan ikan mangla sambil diiringi lagu dari Parapena Band. Selain itu, panitia juga membagikan doorprize kepada peserta berupa kaos berwarna hitam bertuliskan Baluran National Park. Saya sangat senang karena mendapatkan kaos tersebut. Di hari ketiga camp, peserta menikmati outbond wahana terbaru Wisata Kampung Kerapu, kano, serta banana boat yang sangat  seru. Sebelum penutupan acara, peserta mendapatkan materi tentang “Rumpon tradisional” oleh bapak Nito. Diakhir acara dilakukan sesi foto bersama panitia dan peserta, serta pembagian sertifikat. 
Menurut saya, keseluruhan serangkaian acara Camp GEMA LAGUNA sangat mengesankan. Selain menambah pengalaman baru, juga mendapatkan teman baru dari WANALA UNAIR, SWAPENKA FIB UNEJ, SMADAPALA, PA SMABA, Kendit Harmoni, Surabaya Free Diving, dan KOMPASAJI. Semoga dengan adanya acara ini menjadi lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan selalu menjaga kelestariaannya. Selain itu, diharapkan peserta dapat membagikan ilmu yang telah didapat kepada keluarga dan teman terdekat di sekolah, kampus, maupun tempat kerja.
So, jagalah alam, maka alam akan menjaga kita.
------------------------------
*) Penulis merupakan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Jember. Twitter dan Instagram: @JamiltulHs26


Gemalaguna: Menjaga Alam, Menjaga Manusia Gemalaguna: Menjaga Alam, Menjaga Manusia Reviewed by takanta on Oktober 29, 2019 Rating: 5

Tidak ada komentar