Lelaki yang Kukenal itu tidak Punya Nama


Aku tidak mau berkenalan dengannya. Itu yang kuteguhkan dalam hati setiap kali melihatnya. Bukannya membenci tapi sekedar tidak suka.
Terlebih kami hanya berbicara seadanya. Dan membuatku memiliki perasaan yang janggal saat pertama kali bertemu dengannya. Bukannya aku berfikiran buruk tentangnya. Tidak. Tapi lebih kepada melihat peringai kesehariannya yang membuatku tidak menyukai dirinya.
Lelaki itu berperawakan gemuk dan tinggi. Dia juga memiliki sifat baik. Tapi sifat yang tidak aku sukai itu,dia memiliki sifat yang mau seenaknya sendiri.
Ya,siapa sih yang tidak suka apabila bertemu dengan sejenis manusia yang memiliki sifat seperti parasit? Semua orang pasti akan menghindarinya. Namun,ada juga orang yang membiarkannya hingga memanfaatkan demi kepentingannya sendiri. Tidakkah ini menyakitkan?
Kusebut dia sebagai lelaki yang tidak memiliki nama. Ya,disebut apakah gerangan jika hanya memanfaatkan orang lain demi memenuhi ambisinya?
Lucu sekali saat mengingat betapa bodohnya diri ini di manfaatkan hanya demi kata "kasian" ternyata yang dikasihani tidak tahu diri dan malu. Itulah yang membuatku tidak menyukainya.
Sifat yang seperti itu akan selalu merugikan orang lain. Tanpa merasa bersalah,dia akan selalu memanfaatkan korbannya dengan perkataan yang menyedihkan. Seolah-olah dirinya patut dikasihani.
Rasanya ingin sekali k berkata padanya "sudahlah,jangan selalu memanfaatkan orang lain. Tuhan menyuruh kita untuk berusaha semampunya. Bukan malah memanfaatkan orang lain demi apa yang kita butuhkan dan inginkan" nyatanya tak semudah apa yang dibayangkan. Miris sekali 'kan?
Kuteguhkan perasaan dan melawan hati yang mulai meronta. Mengatakan pada diri sendiri "bahwa semuanya akan baik-baik saja" ternyata mustahil. Semakin dibiarkan,ia semakin berulah dan bertambah peringainya.
Perasaan marah dan sedih itu bercampur seperti adonan yang tidak bisa disatukan. Perasaan sedih karena begitu menyedihkan diri ini,hingga begitu bodohnya di manfaatkan. Dan begitu marahnya mengingat dirinya yang memanfaatkan semuanya.
Aku pernah bertanya "benarkah ini salahku?" Atau "apa aku terlalu punya hati sehingga aku membiarkan dia menjadi benalu dalam hidupku?"
Aku mau menyalahkan siapa? Aku atau dia? Begitu membingungkan. Aku ingin sekali egois. Ingin sekali. Aku memiliki kehidupan yang ingin aku perjuangkan. Menggapai masa depan dan meraih apa yang diharapkan. Aku berharap bisa tegas kepada siapapun itu termasuk pada diri sendiri.

Lelaki yang Kukenal itu tidak Punya Nama Lelaki yang Kukenal itu tidak Punya Nama Reviewed by Redaksi on Oktober 17, 2019 Rating: 5

Tidak ada komentar